Pengaruh Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Isu Wilayah Kerja Puskesmas Layeni Kecamatan Teon Nila Serua Kabupaten Maluku Tengah

Mofu, Susance Penina (2022) Pengaruh Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Isu Wilayah Kerja Puskesmas Layeni Kecamatan Teon Nila Serua Kabupaten Maluku Tengah. Undergraduate thesis, Fakultas Kesehatan, Universitas Kristen Indonesia Maluku.

	Text 12114201180043_Skripsi_19-10-2022.pdf - Accepted Version Download (926kB)
	Text 12114201180043_Skripsi_19-10-2022 (2).pdf - Accepted Version Download (335kB)
	Text 12114201180043_Skripsi_19-10-2022 (3).pdf - Accepted Version Download (336kB)
	Text 12114201180043_Skripsi_19-10-2022 (4).pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit penyebab kematian nomor satu di Indonesia dengan angka kematian 427.218. Hipertensi dijuluki The Silent Killer karena dampak negatif yang ditimbulkan oleh hipertensi di tubuh penderita seperti gagal jantung, gagal ginjal, dan stroke. Terapi SEFT (spiritual emotional freedom technique) salah satu penatalaksanaan non-farmakologi yang membantu mengontrol tekanan darah
pada penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan pendekatan one group pretest-posttest. Populasi keseluruhan penderita hipertensi yang berusia 45-50 tahun yang memiliki tekanan darah ≥140/90 mmHg dan tidak mengalami komplikasi. Sampel pada penelitian ini sebanyak 13 responden dengan teknik pengambilan total sampling, alat ukur yang digunakan
tensimeter, stetoskop dan lembar observasi. Analisis data Univariat dan Bivariat menggunakan analisis uji statistic Wilcoxon dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil penelitian diketahui bahwa hampir setengah responden memiliki tekanan darah sistolik 150 mmHg, responden yang mengalami penurunan tekanan darah sesudah SEFT pada tekanan darah sistolik 130 mmHg. Berdasarkan hasil analisis melalui uji statistic Wilcoxon dengan α = 0,05 menunjukkan bahwa p value = 0,001, dimana p<α maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpukan bahwa ada pengaruh SEFT terhadap penuruanan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Layeni. Diharapkan penelitian ini memberikan informasi umum yang berkaitan dengan penatalaksanaan hipertensi dengan menggunakan terapi SEFT yang efektif dalam mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi.

Export Record

Actions (login required)

View Item